8. Pengembangan keputusan dan Laporan-laporan
Manajemen.
8.1 Manajer dan Keputusan.
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab
atas hasil kerja satu orang atau lebih dalam suatu organisasi.
Tugas-tugas manajer :
1. Managerial cyle atau siklus pengambilan
keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi,
pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2. Memotivasi, seorang mnajer harus dapat
mendorong bawahanya untuk untuk bekerja giat.
3. Manajer harus dapat memenuhi semua kebutuhan
para bawahanya.
4. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yg
membantu bawahanya menda[patkan kepuasaanya dalam pekerjanya
5. Manajer harus berusaha agar para bawahan
bersedia memikul tanggung jawab.
6. Manajer harus membina bawahanya agar dapat
bekerja secara efektif dan efisien
7. Manajer harus membenahi fungsi2 fundamental (Fundamental adalah mendasar, membahas hal
yang sangat substansi, bersifat sangat prinsip).
8. Manajer harus mewaakili dan membina hubungan
yg harmonis dg pihak luar
Tingkatan manajemen:
1. Top manaagemet: semua anggota board of
director.
2. Middle management, kepala bagian, kepala seksi, kepala divisi.
3. Lower management, suverpisory, para kepala atau mandor.
2. Middle management, kepala bagian, kepala seksi, kepala divisi.
3. Lower management, suverpisory, para kepala atau mandor.
Pemimpin Menurut G.R
Terry dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1.
Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini,
segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi.
2.
Tipe kepemimpinan non pribadi (nonpersonal leadership). Segala sesuatu
kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi
baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3.
Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter
biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib.
4.
Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis
menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan
kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama.
5.
Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini
dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin
dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah
seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6.
Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari
kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan
adanya system kompetisi.
Selanjutnya
menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe
kepemimpinan menjadi 3 bagian, yaitu :
1.
Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan
tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan
instruksi-instruksinya harus ditaati.
2.
Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab
tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap
kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian.
Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian
tujuan yang diinginkan.
3.
Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan
pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan
menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan
atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada
inisiatif dan prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap
cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa
kekangan.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang
membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang
tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final. Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau
tindakan.
Tingkat-tingkat Keputusan
Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan
yang berbeda-beda. Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan
otomatis,keputusan yang bedasarkan informasi yang
diharapakan,keputusan yang bedasarkan pertimbangan,serta keputusan bedasarkan
ketidakpastian ganda. Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang dibuat
dengan sangat sederhana.
Jenis-jenis
Keputusan
Keputusan biasanya
terbagi menjadi dua jenis yaitu keputusan pribadi dan
keputusan bersama. Keputusan pribadi
merupakan keputusan yang diambil untuk kepentingan diri sendiri dan dilakukan
secara perorangan. Keputusan bersama
merupakan keputusan yang diambil bedasarkan kesepakatan bersama dan
untuk kepentingan bersama.
Keputusan bersama tidak boleh menguntungkan satu pihak dengan merugikan pihak
lain.
Kategori
Keputusan
Keputusan jika
dilihat dari cara memperoleh informasi dapat
dikategorikan menjadi empat yaitu keputusan refresentasi, empiris, Informasi,
ekpolorasi. Keputusan Refresentasi merupakan keputusan yang dihadapi dengan informasi yang
cukup banyak, dan mengetahui dengan tepat bagaimana memanipulasi informasi
tersebut. Keputusan Empiris merupakan keputusan yang kurang memiliki informasi namun
mengetahui bagaimana memperoleh informasi dan
pada saat informasi itu diperoleh dinamakan keputusan empiris. Keputusan
Informasi merupakan keputusan yang kaya akan informasi,
tetapi diliputi dengan kontroversi tentang bagaimana memperoleh informasi itu,
dan selanjutnya akan menghasilkan keputusan informasi. Keputusan Ekpolorasi
merupakan keputusan yang kurang akan informasi dan
tidak ada kata sepakat yang dianut untuk memulai mencari informasi serta
tidak tahu dari mana usaha pengambilan keputusan akan dimulai.
8.2 Pelaporan Kepada Manajemen.
Sistem pelaporan diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu Sistem Pelaporan Horizontal dan Sistem Pelaporan Vertikal.
·
Sistem
Pelaporan Horizontal : menghasilkan informasi untuk perencanaan dan
pengendalian dalam fungsi-fungsi
oerasional yang terkait di perusahaan.
·
Sistem
Pelaporan Vertikal : membentuk arus ke bawah
dank e atas untukj informasi yang penting bagi perencanaan dan
pengendalian.
Sistem pelaporan keuangan dan biaya .
·
Tujuan
utama sistem akuntansi keuangan adalah untuk menghasilkan laporan pertanggung
jawaban untuk pemilik kreditor perusahaan.
·
Sistem
pelaporan biaya bertujuan menghitung angka-angka harga pokok penjualan yang
mungkin akan difunakan dalam sistem pelaporan akuntansi.
Sistem pelaporan akuntansi pertanggung
jawaban.
·
Konsep
akuntansi pertanggung jawaban menyatakan bahwa seluruh kejadian dalam
lingkungan perusahaan dapat ditelusuri ke pertanggung jawaban individu
tertentu.
·
Konsep
penting yang mendasari akuntansi pertanggung jawaban adalah kemampuan penulusuran
(traceability).
Sistem pelaporan profitabilitas mencakup suatu
sistem anggaran dan laporan pnegendalian yang meliputi berbagai tingkat dalam
bagian organisasi.
9.
Pemrosesan File dan Konsep Manajemen
Data.
Pemrosesan data (data processing) adalah jenis
pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Karena
sering menggunakan computer pemrosesan data ini bisa berjalan secara otomatis.
Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informative jika
dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan
data sering dikatakan sebagai sistem informasi.
A.Field, Unsur Data, Atribut,
dan Elemen- Elemen
Istilah- istilah field, unsur data, atribut, dan elemen digunakan secara bergantian untuk menyebutkan blok data terkecil yang disimpan dan digunakan dalam sistem informasi. Field dapat terdiri atas karakter tunggal atau nomor tunggal, atau dapat terdiri dari beberapa karakter atau nomor.
Contoh- contoh field adalah :
Istilah- istilah field, unsur data, atribut, dan elemen digunakan secara bergantian untuk menyebutkan blok data terkecil yang disimpan dan digunakan dalam sistem informasi. Field dapat terdiri atas karakter tunggal atau nomor tunggal, atau dapat terdiri dari beberapa karakter atau nomor.
Contoh- contoh field adalah :
1. Nama pelanggan
2. Nomor tunjangan sosial karyawan
3. Nomor pesanan pembelian
Field biasanya secara logis berkaitan dengan field lainnya;
pengelompokan logis atas field disebut catatan (record).
B. Okurensi Data.
Struktur catatan memiliki okurensi (occurences), yang juga disebut instances. Okurensi catatan adalah himpunan spesifik nilai- nilai data untuk catatan.
C. Panjang Catatan- Tetap dan variabel
Struktur catatan memiliki okurensi (occurences), yang juga disebut instances. Okurensi catatan adalah himpunan spesifik nilai- nilai data untuk catatan.
C. Panjang Catatan- Tetap dan variabel
Catatan dalam file dapat memiliki panjang yang tetap atau variabel. Dalam catatan dengan panjang- tetap, baik jumlah field maupun panjang (ukuran karakter) setiap field adalah tetap. Sebagian besar catatan yang disimpan dalam direct access storage devices (DASDs) adalah catatan panjang- tetap. Catatan dengan panjang- variable, lebar field dapat disesuaikan untuk setiap okurensi data. Catatan penjejak adalah perluasan dari catatan master,. Catatan penjejak terpisah dari catatan master dan hanya ditulis sesuai kebutuhan. Dengan menggunakan file piutang dagang akun terbuka, sebagai contoh, catatan master memuat informasi yang umum bagi seluruh akun dan jumlah faktur yang memadai bagi sebagian besar akun, dimana catatan penjejak memuat lebih banyak faktur. Catatan master harus memiliki jumlah yang sama dengan catatan penjejak yang berkaitan sesuai kebutuhan. Catatan penjejak harus segera dituliskan setelah catatan master yang berkaitan.
Kelompok berulang adalah kelompok field yang berhubungan yang diulang dalam catatan dengan panjang variabel. Dalam diagram pohon 11.3 PART tampak sebagai Induk dari PEMASOK dan LOKASI karena setiap kemunculan PART akan menimbulkan lebih dari satu pemasok atau lokasi. Secara umum, elemen tingkat tertinggi dalam diagram pohon adalh induk; elemen dengan tingkatan lebih rendah yang tampak pada diagram pohon yanng berkaitan dengan (atau bagian dari induk disebut anak.
D. Kunci catatan dan Urutan
File
Kunci atau kunci catatan merupakan unsur data atau kombinasi unsusr data yang secara unik mengidentifikasi catatan tertentu dalam file. Istilah order random relatif berkaitan dengan field dimana file tidak disortir.
Kunci atau kunci catatan merupakan unsur data atau kombinasi unsusr data yang secara unik mengidentifikasi catatan tertentu dalam file. Istilah order random relatif berkaitan dengan field dimana file tidak disortir.
9.1
Tinjuan Sekilas Tentang Teknologi.
Teknologi adalah
kesel;uruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara umum, teknologi dapat
didefinisikan sebaai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara
terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam
penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Seperti alat-alat sederhana
seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin rumit seperti stasiun luar
angkasa. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual seperti
perangkat lunak dan metode bisnis juga termasuk ke dalam definisi teknologi
ini.
Teknologi juga digunakan untuk merujuk
sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini adalah keadaan pengetahuan manusia
saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna
menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesikan masalah, memenuhi
kebutuhan, atau memuaskan keinginan. Yang meliputi metode teknis, keterampilan,
proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah.
Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan
yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan
matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang
dikenal saat ini. Salah satu contoh modernnya adalah teknologi komunikasi yang
memperkecil hambatan bagi interaksi sesame manusia dan sebagai hasilnya telah
membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru seperti bangkitnya budaya dunia
maya yang berbasis pada perkemangan internet dan computer. Hal terburuknya adalah teknologi juga dapat
mempermudah penindasan politik serta menimbilkan peperangan melalui alat
seperti pistol.\
9.2 Evolusi Teknologi Data Base
Teknologi
database berkembang sejalan dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat
lunak. Pembuatan jaringan dan teknologi komunikasi mengubah skala ekonomi
pembuatan database.
Periode Kejadian Teknik database yang berkaitan :
Periode Kejadian Teknik database yang berkaitan :
- 1960-an Lingkungan
mainframe
Sistem manajemen database
Layanan informasi on-line Sistem file
Manajemen database
Manajemen teks
Sistem manajemen database
Layanan informasi on-line Sistem file
Manajemen database
Manajemen teks
- 1970-an Expert systems
Pemrograman berorientasi- obyek Inferensi dan deduksi
Inheritensi dan abstraksi
Pemrograman berorientasi- obyek Inferensi dan deduksi
Inheritensi dan abstraksi
- 1980-an Sistem hiperteks
Asosiasi
- 1990-an Sistem database intelijen Kombinasi teknik- teknik
Pengembangan dalam teknologi untuk melakukan masukan data ke komputer secara umum berperan dalam perkembangan database secara pesat.
- 1990-an Sistem database intelijen Kombinasi teknik- teknik
Pengembangan dalam teknologi untuk melakukan masukan data ke komputer secara umum berperan dalam perkembangan database secara pesat.
1. Lingkungan Mainframe
Pada mulanya, masalah utama berkaitan dengan jumlah file yang besar.
Pada mulanya, masalah utama berkaitan dengan jumlah file yang besar.
2. Sistem Manajemen Database
Lama- kelamaan, perusahaan menghadapi masalah sistem file sederhana. Kesulitan utama termasuk menemukan file yang tepat untuk informasi yang dibutuhkan, pemborosan karena duplikasi data yang sama dalam file yang berbeda, dan kurangnya standarisasi antar file.
Lama- kelamaan, perusahaan menghadapi masalah sistem file sederhana. Kesulitan utama termasuk menemukan file yang tepat untuk informasi yang dibutuhkan, pemborosan karena duplikasi data yang sama dalam file yang berbeda, dan kurangnya standarisasi antar file.
3. Layanan Informasi On-line
Salah satu layanan database tersambung (on-line) terbesar adalah Dialog, yang sekarang mencakup ratusan database dan ratusan jutaan catatan. Banyak perusahaan mengumpulkan informasi dari layanan on-line yang harus dikaitkan secara sistematis dengan sistem informasi mereka. Ini berhubungan juga dengan kebutuhan baru, manajemen teks, yang bersama- sama dengan data grafis dan suara, membutuhkan teknologi yang lebih baik dari yang disediakan sistem database yang tradisional. Sistem multimedia tersebut semakin penting saja masalah ini.
Salah satu layanan database tersambung (on-line) terbesar adalah Dialog, yang sekarang mencakup ratusan database dan ratusan jutaan catatan. Banyak perusahaan mengumpulkan informasi dari layanan on-line yang harus dikaitkan secara sistematis dengan sistem informasi mereka. Ini berhubungan juga dengan kebutuhan baru, manajemen teks, yang bersama- sama dengan data grafis dan suara, membutuhkan teknologi yang lebih baik dari yang disediakan sistem database yang tradisional. Sistem multimedia tersebut semakin penting saja masalah ini.
4. Expert Systems
Sistem ahli (expert systems) membantu pengambilan keputusan tingkat tinggi dan telah sukses diterapkan dalam beberapa area seperti pengesahaan pemberian pinjaman, penentuan dimana penggalian mineral dilakukan, dan diagnosa pengobatan.
Sistem ahli (expert systems) membantu pengambilan keputusan tingkat tinggi dan telah sukses diterapkan dalam beberapa area seperti pengesahaan pemberian pinjaman, penentuan dimana penggalian mineral dilakukan, dan diagnosa pengobatan.
5. Pemrograman
Berorientasi-Objek
Pemrograman Berorientasi- Objek meliputi pendefinisian obyek- obyek dari daftar atau kumpulan informasi yang rumit.
Pemrograman Berorientasi- Objek meliputi pendefinisian obyek- obyek dari daftar atau kumpulan informasi yang rumit.
6. Sistem Hiperteks
Sistem hiperteks memungkinkan para pemakai untuk mengambil database dengan cara random melalui pemilihan kata- kata kunci. Aplikasi awal hipermedia dalam bisnis sangat berkaitan dengan materi- materi referensi seperti manual kebijakan dan pelatihan.
Sistem hiperteks memungkinkan para pemakai untuk mengambil database dengan cara random melalui pemilihan kata- kata kunci. Aplikasi awal hipermedia dalam bisnis sangat berkaitan dengan materi- materi referensi seperti manual kebijakan dan pelatihan.
7. Sistem Database Intelejen
Sistem database intelejen merefleksikan kecenderungan penggabungan seluruh teknologi- teknologi terbaru, termasuk yang paling muktahir, ke dalam satu sistem database.
Sistem database intelejen merefleksikan kecenderungan penggabungan seluruh teknologi- teknologi terbaru, termasuk yang paling muktahir, ke dalam satu sistem database.
9.3 Sistem Manajemen Data Base
dan Arsitekturnya
Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database
management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau
perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan
operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah
akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah
berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu
perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL
dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat
melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS
juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah.
Sebelum adanya BMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu
file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi
yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung.
Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat
yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File
password pada umumnya hanya igunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak
lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga
dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet.
Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file,
seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini
masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan
keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai
banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat
file atau spreadsheet, diantaranya :
1. Performance yang idapat dengan penyimpanan
dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang
disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih
baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan
penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah
kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database
yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database
dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga
pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan
mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai
dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan
lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang
tersebar.
5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan
yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan
dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
Ada
3 tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database di
antaranya :
1. Arsitektur tingkat konseptual
2. Arsitektur tingkat logis
3. Arsitektur tingkat fisik
1.
Arsitektur tingkat konseptual
Database
merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan untuk
tujuan-tujuan yang telah dipilih. Contohnya adalah database pesanan untuk
penjuaklan di mana database tersebut tersebut harus didefinisikan pada tingkat
konseptual dalam konteks informasi yang dicakupnya yaitu transaksi-transaksi
penjualan,penerimaan kas dan informasi pelanggan. Untuk mengimplementasikan
database yang didefinisikan pada tingkat konseptual, harus ditetapkan file dan
catata-catatan spesifik. Selain itu, akan bermanfaat apabila menspesifikasikan
cara-cara dimana catatan dan fiield-field data akan dikaji ulang dan
dilaporkan. Contohnya adalah menyajikan
dalam layar monitor mengenai latar belakang pelanggan dengan order-order yang
belum diselesaikan. Sehingga diperlukan catatan-catatan dan field-field dalam
database distrukturkan dan diorganisasikan dalam pola logis. Sehingga sangat
membantu struktur data logis.
2.
Arsitektur Database Tingkat logis
Pada bagian ini terdapat 3 jenis struktur
data logis dapat digunakan mencapai tujuan yaitu : hierarkis, jaringan,
relasional. Tugas utama yang dihadapi analis dalanm merancang database adalah
mengidentifikasi dan merancang hubungan sistematis antar segmen. Database harus
distrukturkan sehingga mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
untuk membuat keputusan yang efektif.
a.
Struktur pohon atau hierarkis
Dalam bagian ini setiap simpul mewakili
himpunan field dan simpul yang lebih tinggi disebut simpul induk. Setiap simpul
induk akan mempunyai anak di mana hubungan antar induk dan anak disebut cabang.
Hal terpenting dari model pohon adalah simpul anak tidak dapat memiliki dari
satu induk. Modal anak berkaitan dengan struktur data yang didukung dengan
COBOLT atau bahasa pemprograman lain yang digunakan cara luas dan telah
diterapkan di banyak sistem manajemen database (BBMS) komersial.
b.
Struktur Jaringan
Dalam bagian ini memungkinkan segmen untuk
meiliki lebih dari satu induk. Oleh karena itu, merupakan struktur data yang
lebih umum dibandingkan pohon. Beberapa DBMS tidak secara langsung mendukung
struktur jaringan, tetapi karena setiap jaringan dapat ditranformasikan
sturktur pohon, sangat memungkinkan utnuk menerapkan struktur jaringan dalam
sistem berorientasi pohon. Contohnya adalah model CODASYL.
c.
Struktur data relasional
Dalam tahap ini memandang database sebagai
kumpulan 2 tabel dimensional dibandingkan sebagai struktur jenis hierarkis atau
jaringan.
3. Arsitektur Database pada Tingkat Fisik
Arsitektur database tingkat fisik berkaitan
dengan teknik-teknik inplementasi dan isu-isu khusus yang berhubungan dengan
metode-metode pengakasesan data. Tiga metode akses data terpenting tersebut
adalah:
a. File
sekuensial
File sekuensial bermanfaat dalam pemprosesan dalanm
pemprosesan batch yang secara normal dalam mengakses sluruh catatan dalam file
transaksi dan file master.
b. File sekuensial
terindek
File sekuensial terindek adalah file sekuensial
tercepat dalam DASD dan diindeks serta disortir secara fisik dalam field yang
sama. File-file tersebut umumnya berhubungan dengan file ISAM di mana ISAM akan
berlaku sebagai kontraksi metode akses sekuensial terindek. Struktur file ISAM
mencakup 3 area yang berbeda yaitu:
1. Indeks
2. Area Utama (Primer)
3. Area tambahan (overflow area)
c. File terakses secara langsung
Metode
yang berkaitan adalah dengan menyimpan alamat-alamat alat fisiksebagai suatu
field dalam catatan file bersangkutan. Sebagian sistem akses langsung mengubah
kunci ke alamat lokasi penyimpanan dengan menggunakan baik indek (tabel) atau
tranformasi random.
DBMS
mencakup 3 atribut untuk pengelolaan dan perorganisasian data yaitu:
1.
Data description language (DDL)
DDL
memungkinkan administrator database (DBA) untuk mendefinisikan struktur logika
database yang disebut skema. Pendefinisian skema secara umum mencakup :
a. nama elemen data
b. jenis data
c. jumlah posis i(untuk nomor jaminan sosial)
2.
Data Manipulation Language (DML) mencakup perintah-perintah untuk pemutakhiran,
pengeditan, manipulasi, dan ektrasi data.
3.
Data Query Language (DQL) adalah bahasa yang mudah digunakan dan penghubung
yang memungkinkan pemakai untuk meminta informasi dari database.
Keuntungan
dari DBMS adalah kemampuan umumnya dalam menerapkan kode-kode keamanan ke
unsur-unsur data dan atribut pemprosesannya. Bagan file kamus data mencakup
daftar pemakai sistem yang memiliki otorisasi dan kode keamanan serta kode
akses. Sistem model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi
ada ciri yang umum, diantaranya:
1.
Pengembangan program. DBMS berisi perangkat lunak pengembangan aplikasi. Baik
pemprogram maupun pemakai akhir dapat menggunakan fitur ini untuk menciptakan
aplikasi-aplikasi untuk mengakses database.
2. Backup dan Pemulihan.
10. Sistem Pemrosesan Data elektronik
Pemrosesan
data elektronik (Inggris: electronic data processing disingkat EDP) adalah
metode dalam suatu pemrosesan data komersial. Sebagai bagian dari teknologi
informasi, EDP melakukan pemrosesan data secara berulang kali terhadap data
yang sejenis dengan bentuk pemrosesan yang relatif sederhana. Sebagai contoh,
pemrosesan data elektronis dipakai untuk pemutakhiran (update) stock dalam
suatu daftar barang (inventory), pemrosesan transaksi nasabah bank, pemrosesan
booking untuk tiket pesawat terbang, reservasi kamar hotel, pembuatan tagihan
untuk suatu jenis layanan, dll.
10.1 Sistem
Masukan.
-
Sistem Input Berbasis Kertas
Input ke dalam sistem akuntansi di
sebagian sistem akuntansi berdasarkan pada dokumen sumber yang diisi secara
manual dengan tulisan tangan. Dokumen tersebut dikumpulkan dan dikirim ke
operasi komputer untuk dicek apakah ada kesalahan dan untuk diproses. Fase
input terdiri dari :
a.
Persiapan dan pengisian dokumen sumber
Dokumen
sumber seperti penjualan order disiapkan secara manual. Kesalahan yang mungkin
terjadi pada tahap ini diminimalkan dengan merancang dokumen sumber yang baik
dan mudah dipahami.
b.Pengiriman
dokumen sumber ke bagian pengolahan data
Bacth
control dan register data yang dikirim merupakan pengendalian dasar atas
transfer data antara depertemen penggunaan dengan depertemen pengolahan data.
c.
Data Entry
Setelah
dokumen sumber (seperti faktur) diterima oleh depertemen pengolahan data,
dokumen tersebut secara manual diketikkan menggunakan terminal data atau PC dan
kemudian disimpan didalam disk.
d.Teknik
Program Editing Data
Pengeditan
data bisa diterapkan untuk setiap struktur data(karakter, field, record, dan
file). Teknik editing yang paling mendasar berperan untuk memastikan bahwa
semua field data memuat hanya karakter yang valid.
-
Sistem Input Tanpa Kertas
Sistem input tanpa kertas (paperless)
sering disebut sistem input online, transaksi direkam langsung kedalam jaringan
komputer, dan kebutuhan untuk mengetikan dokumen sumber dieliminasi. Sistem
tanpa kertas menawarkan otomatisasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
sistem berbasis kertas. Salah satu masalah dengan sistem tanpa kertas adanya
hilangnya peluang untuk melakukan pemisahan tugas dan hilangnya jejak audit.
Sistem ini terbagi menjadi dua :
a.
Sistem input tanpa kertas yang memerlukan intervensi manusia
Adanya
berbagai jenis sistem input tanpa kertas dimana pengguna memasukkan
transaksi langsung kedalam komputer.
Sistem ini mencakup sistem entry online dan sistem identifikasi otomatis
seperti point of sales (POS).
Transaksi
sistem input tanpa kertas yang melibatkan intervensi manusia biasanya diproses
melalui dua fase :
1.
Input (entry) data dan editing data : program pengeditan data secara utuh pada
sistem input tanpa kertas sering dijalankan pada saat transaksi direkam ke
dalam sistem. Sekali transaksi diterima oleh sistem, transaksi akan diproses
segera ataupun pada suatu waktu nanti.Jika transaksi tersebut menunggu untuk
diproses, maka tambahan editing data dapat dijalankan.
2.
Pengiriman data ke sistem aplikasi host : dalam sistem tanpa kertas yang
terpusat, transaksi biasanya diinput langsung ke dalam komputer pusat melalui
terminal data. Dalam sistem yang terdesentralisasi dan terdistribusi, transaksi
mungkin saja dimasukkan ke dalam salah satu komputer dan kemudian segera
ditransfer ke komputer lain untuk diproses.
b.
Sistem input tanpa kertas yang tidak memerlukan intervensi manusia
Transaksi
yang sepenuhnya otomatis, pemprosesan transaksi dari awal sampai akhir tidak
melibatkan intervensi manusia. Salah satu aplikasi yang menggunakan teknologi
ini adalah networked vending machine (NVM), Contoh NVM adalah pompa bahan bakar
POS.
Aplikasi
pengolahan transaksi yang sepenuhnya otomatis yang juga penting adalah
electronic data interchange (EDI) dan electronic fund transfer (EFT).
10.2 Sistem Pemrosesan.
1.
Sistem Pemrosesan Berbasis Kertas
Secara virtual semua sistem
berbasis kertas dalam pengolahan atau pemrosesan transaksi biasanya
berorientasi batch. Sistem pemprosesan berorientasi bacth : transaksi direkam
ke dalam komputer secara perkelompok dan diproses secara periodik.
Pemrosesan
bacth dapat dijalankan dengan memperbarui file yang diakses secara :
a.
Pemrosesan bacth dengan memperbarui file berurutan
Banyak
sistem yang berorientasi bacth dan berbasis kertas yang menggunakan pemprosesan
file berurutan untuk memperbarui master file.pemproses seperti ini biasanya
mencakup beberapa tahap :
- Mempersiapkan file
transaksi. Pertama melakukan editing data dan validasi. Kemudian record di
dalam file transaksi diurutkan sesuai urutan di dalam master file.
- Memperbarui master
file. Record di dalam file transaksi dan master file diacak satu demi satu,
dicocokkan dan dituliskan ke satu master file baru untuk mencerminkan pembaruan
sesuai dengan yang diinginkan.
- Mempebarui buku
besar. Buku besar diperbarui untuk mencerminkan perubahan di dalam master file.
- Membuat laporan
buku besar. Membuat neraca saldo dan laporan-laporan yang lain.
b. Pemprosesan bacth
dengan mempebarui file akses acak
Dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
- Aplikasi faktur
baru : aplikasi ini menyimpan file piutang dagang.
- Pemprosesan bukti
penerimaan kas : Pembayaran pelanggan diterima di dalam satu kotak pos khusus.
2.
Sistem Pemrosesan Tanpa Kertas dilakukan dengan dua
cara :
a. Pemrosesan bacth
dalam sistem pemprosesan tanpa kertas
Pemrosesan bacth dalam sistem tanpa kertas serupa dengan pemprosesan
bacth dalam sistem berbasis kertas. Perbedaan utama adalah ayat jurnal diganti
dengan ekuivalen elektroniknya, dan buku besar diperbarui secara otomatis pada
saat program bacth dijalankan secara periodik. Pembaruan file berurutan maupun
akses acak dapat digunakan.
b. Pemrosesan real
time dalam sistem pemprosesan tanpa kertas
Manfaat utama sistem tanpa kertas
adalah memungkinkan pemprosesan dijalankan real-time. Sistem real-time online
(OLRS) memproses transaksi langsung setelah diinputkan ke dalam sistem dan
dapat langsung menghasilkan output untuk pengguna.
Sistem Penjualan
Real-Time
Sistem penjualan real-time
menggunakan teknologi informasi kontemporer untuk memaksimumkan kinerja sistem.
Dalam sistem penjualan real-time, order pembelian atas item persedian dibuat
atas dasar tarikan permintaan, bukan atas dasar dorongan untuk mengisis level
persedian secara berkala dalam interval waktu tertentu (seperti bulanan atau
mingguan)
Ada tiga teknologi
yang memungkinkan terlaksananya sistem penjualan real-time : sistem POS (point
of sales), bar code untuk identifikasi otomatis, dan sistem pemesanan EDI
(electronic data interchange).
10.3 Sistem Keluaran.
Sistem output dapat berbasis kertas, tanpa
kertas, atau kombinasi antara keduanya. Sistem yang berorientasi bacth dan
berbasis kertas dengan pemprosesan file berurutan biasanya menghasilkan banyak
output. Sistem tanpa kertas yang online dan real-time cenderung menghasilkan
sedikit ouput.Sistem ini sangat penting di perushaan besar,karena perusahan
besar sangat tidak praktis untuk mencetak ratusan atau bahkan ribuan
record. Pengendalian output
dirancang untuk mengecek apakah hasil proses merupakan output yang valid dan
apakah output didistribusikan dengan benar. Laporan harus dikaji ulang oleh
supervisor di dalam depertemen pengguna untuk
mengecek kewajaran dan kualitas laporan jika dibandingkan dengan laporan
periode lalu. Kelompok pengendalian Electronic Data Processing (EDP) yang
terpisah sering dibentuk untuk memonitor operasi EDP. Kelompok pengendalian EDP
ini biasanya merupakan bagian dari fungsi audit internal
Seperti yang kita ketahui, kasus Prita Mulyasari merupakan kasus pelanggaran tehadap UU ITE yang mengemparkan Indonesia. Nyaris berbulan-bulan kasus ini mendapat sorotan masyarakat lewat media elektronik, media cetak dan jaringan sosial seperti facebook dan twitter.
Prita Mulyasari adalah seorang ibu rumah tangga, mantan pasien Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutra Tangerang. Saat dirawat di Rumah Sakit tersebut Prita tidak mendapat kesembuhan namun penyakitnya malah bertambah parah. Pihak rumah sakit tidak memberikan keterangan yang pasti mengenai penyakit Prita, serta pihak Rumah Sakitpun tidak memberikan rekam medis yang diperlukan oleh Prita. Kemudian Prita Mulyasari mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut melalui surat elektronik yang kemudian menyebar ke berbagai mailing list di dunia maya. Akibatnya, pihak Rumah Sakit Omni Internasional marah, dan merasa dicemarkan.
Lalu RS Omni International mengadukan Prita Mulyasari secara pidana. Sebelumnya Prita Mulyasari sudah diputus bersalah dalam pengadilan perdata. Dan waktu itupun Prita sempat ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang sejak 13 Mei 2009 karena dijerat pasal pencemaran nama baik dengan menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Kasus ini kemudian banyak menyedot perhatian publik yang berimbas dengan munculnya gerakan solidaritas “Koin Kepedulian untuk Prita”. Pada tanggal 29 Desember 2009, Ibu Prita Mulyasari divonis Bebas oleh Pengadilan Negeri Tangerang.
Contoh kasus di atas merupakan contoh kasus mengenai pelanggaran Undang-Undang Nomor 11 pasal 27 ayat 3 tahun 2008 tentang UU ITE. Dalam pasal tersebut tertuliskan bahwa: Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/ atau mentransmisikan dan/ atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan /atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/ atau pencemaran nama baik.
Sejak awal Dewan Pers sudah menolak keras dan meminta pemerintah dan DPR untuk meninjau kembali keberadaan isi dari beberapa pasal yang terdapat dalam UU ITE tersebut. Karena Undang-undang tersebut sangat berbahaya dan telah membatasi kebebasan berekspresi (mengeluarkan pendapat) seseorang. Selain itu beberapa aliansi menilai : bahwa rumusan pasal tersebut sangatlah lentur dan bersifat keranjang sampah dan multi intrepretasi. Rumusan tersebut tidak hanya menjangkau pembuat muatan tetapi juga penyebar dan para moderator milis, maupun individu yang melakukan forward ke alamat tertentu.
Oleh karena itu dengan adanya hukum tertulis yang telah mengatur kita hendaknya kita selalu berhati-hati dalam berkomunikasi menggunakan media. Menurut saya dengan adanya kasus yang telah menimpa Prita menjadi tersangka atas pencemaran nama baik/ dan mendapat sanksi ancaman penjara selama 6 tahun dan denda sebesar Rp. 1 M, kita harus lebih berhati-hati dalam menghadapi perkembangan Teknologi di era globaliosasi ini. Hendaknya kita dapat mengontrol diri kita sendiri jika akan menulis di sebuah akun.
Kasus Prita ini seharusnya kita jadikan pelajaran untuk melakukan intropeksi diri guna memperbaiki sistem hukum dan Undang-undang yang banyak menimbulkan perdebatan dan pertentangan. Selain itu seharusnya pihak membuat undang-undang hendaknya lebih jelas dan lebih teliti dalam memberikan sanksi sesuai dengan aturan dalam UU yang berlaku.
Hukum yang telah ada memang kadang kurang bisa terima dengan baik dan menimbulkan perdebatan di berbagai kalangan.
Refrensi
:
http://dqromario.blogspot.com/2012/03/Makalah-Pendidikan-Kewarganegaraan.Htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar