Minggu, 10 November 2013

Sistem Informasi Manajemen Bank Bukopin

Tentang Bank BUKOPIN

PT Bank Bukopin Tbk (Kode Emiten BEI: BBKP), bank menengah terkemuka yang fokus pada pengembangan UKM menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT (Persero) Jamsotek bersama Pemerintah Kabupaten Kampar mengenai kemitraan strategis dalam rangka mendukung program pembangunan Kabupaten Kampar menuju zero kemiskinan, yaitu peningkatan ekonomi rakyat berbasis koperasi.

Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT. Bank Bukopin, Tbk.Glen Glenardi, Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga, serta Bupati Kampar H Jefry Noer bertempat di Kantor Pusat Bukopin, MT Haryono, Senin 30 Juli 2012 dengan disaksikan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Bapak DR.Syarifuddin Hasan, MM. MBA

Nota kesepahaman ini mengusung konsep “Kabupaten Koperasi” sebagai pilar menuju zero kemiskinan. PT Bank Bukopin Tbk., akan menjadi mitra pembangunan Pemerintah Kabupaten Kampar untuk mendukung program-program zero kemiskinan Kabupaten Kampar melalui pengembangan sistem koperasi berbasis Swamitra.

Dalam nota kesepahaman tersebut, turut pula menyepakati beberapa poin kesepakatan, diantaranya kerjasama dalam rangka program penyediaan layanan publik kepada masyarakat Kabupaten Kampar, meliputi program peningkatan ketahanan pangan, penataan kawasan dan permukiman, termasuk sistem informasi publik; serta kerjasama dalam rangka penyediaan dan pengembangan infrastruktur di Kabupaten Kampar.

Kemudian melalui kesempatan ini, dilakukan kerja sama dalam rangka program ketenagakerjaan, dalam hal ini perluasan kepesertaan mencakup peningkatan dan pengembangan program Jamsostek masyarakat Kabupaten Kampar, khususnya bagi pekerja informal dan pekerja sosial.

Menurut Dirut Bank Bukopin, Glen Glenardi, potensi ekonomi mikro di Indonesia sangat besar. Oleh karena itu, sejak tahun 1997 Bank Bukopin meluncurkan program Swamitra untuk membina dan mengembangkan ekonomi rakyat.

Kemitraan ini merupakan salah satu upaya Perseroan untuk meningkatkan perekonomian rakyat melalui Program SWAmitra yang dikembangkan Bukopin. Saat ini program SWAmitra telah mengelola dana sebesar Rp.1,39 triliun yang tersebar di 603 titik layanan SWAmitra di Indonesia.”




Kemitraan dengan Kabupaten Kampar merupakan salah satu upaya Bank Bukopin dalam rangka memperluas layanan dari Swamitra Bukopin, yang sangat sejalan dengan program pembangunan Pemerintah Kabupaten Kampar. Swamitra adalah bentuk kerjasama atau kemitraan Bank Bukopin dengan Koperasi yang dibangun berdasarkan pada pertimbangan kepentingan yang sama untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua belah pihak.

Melalui program ini, Bank Bukopin berupaya memfasilitasi para pengusaha yang feasible (layak) tapi belum bankable (belum memenuhi kriteria perbankan) untuk memperoleh dana tambahan pengembangan usaha. Karena sebagai bank, Bukopin tidak bisa langsung memberikan bantuan modal, maka Bank Bukopin mengembangkan Koperasi sebagai lembaga non-bank yang bisa dibina serta boleh memobilisasi dana.

   Pengembangan koperasi berbasis Swamitra di Kabupaten Kampar akan mencakup 4   model koperasi yang saling terintegrasi:


Ø  Koperasi Simpan Pinjam; simpan-pinjam untuk perkampungan teknologi dan masyarakat sekitar,

Ø  Koperasi Waserda; distribusi bahan pokok (sembako) dan sarana produksi tani (saprodi),

Ø  Koperasi Sentra; pembiayaan petani/ peternak dengan konsep inti-plasma untuk berbagai komoditas, dan

Ø  Program kepemilikan aset bersama, yaitu koperasi skala besar untuk investasi aset produktif secara kolektif



Visi Perusahaan

Menjadi lembaga keuangan terkemuka dalam pelayanan jasa keuangan yang terintegrasi.

Misi Perusahaan


1.      Memberikan solusi jasa keuangan yang unggul dan komprehensif yang memenuhi kebutuhan nasabah dalam dunia usaha, individu dan keluarga.



Berperan aktif dalam mengembangkan Usaha Menengah, Kecil dan Mikro yang berdaya saing.

Membangun keterlibatan (engagement) karyawan dalam meningkatkan produktivitas untuk kesejahteraan karyawan.

Meningkatkan nilai tambah investasi bagi pemegang saham melalui pengelolaan usaha yang pruden.




Penghargaan dan Pengakuan Tingkat Nasional dan Internasional
Tahun 2012 :
  • Infobank Platinum Awards 2011
    Awarded for Financial Performance Excellence Bank 2002-2011
  • First Bank ISO 20000
    Awarded for being the first bank in Indonesia that received the Certification ISO 20000-1:2011 of Quality Management System
  • Indonesia Banking Award Best Performance Banking 2012 Awarded for National Private Bank Category (Asset > 50 T) from Tempo Magazine and Perbanas
  • Certification of ISO 20000-1:2011
    For providing the electric utility connection system and the core banking saving system from British Standards Institute
Tahun 2011 :
  • Indonesia Bank Loyalty Award 2011 awarded to Bank Bukopin as Indonesian Bank Loyalty Champion 2011
    Category : Saving Account Conventional Banking (asset < IDR 65 trilliun)
  • Indonesia Brand Champion 2011
    Category : Brand Equity Champion of Conventional banking (asset < IDR 65 trilliun)
  • Service To care Indonesia Award 2011
    Bank Bukopin as Indonesia Service To Care Champion 2011
    Category : Conventional Banking (Asset < IDR 65 trilliun)
  • Banking Service Excellence Awards 2011 oleh Majalah Infobank
    2nd Best Mobile Banking Commercial Bank
  • Banking Service Excellence Awards 2011 oleh Majalah Infobank
    10th Best Performance Overall Commercial Bank
  • Infobank Award 2011 Bank Yang Berpredikat Sangat Bagus Atas Kinerja Keuangan tahun 2010
  • Banking Service Excellence Awards 2011 oleh Majalah Infobank
    3rd Best SMS Banking Commercial Bank
  • Piagam Penghargaan Adiupaya Puritama sebagai peringkat ketiga Bank Plekasana Program FLPP 22 September 2011
  • Rekor Bisnis sebagai Bank Pertama Yang Serentak Melakukan Pameran Tabungan Terbanyak di Indonesia oleh Harian Seputar Indonesia
  • Indonesia Property & Bank Award 2011 oleh Majalah Property & Bank
    The Most Favourite Banking Hall service Concept



Tahun 2010 :
  • Banking Service Excellence Award 2010, "2nd Best Mobile Banking"
    diselenggarakan oleh MRI dan Majalah InfoBank
  • Banking Service Excellence Award 2010, "9th Best Perforemance Overall
    diselenggarakan oleh MRI dan Majalah InfoBank
  • CBE Award 2010 ini Bank Bukopin mendapatkan penghargaan sebagai pemenang Bank Paling Kreatif
    di mata Profesional Consumer Banking - Bank Beraset di Bawah Rp 50 Triliun untuk kategori :
    * Wealth Management - Menempati Peringkat 1 (Satu)
    * Tabungan - Menempati Peringkat 2 (Dua)
    * Kredit Kendaraan Bermotor - Menempati Peringkat 1 (Satu)
    * KPR - Menempati Peringkat 1 (Satu)
Tahun 2009 :
  • InfoBank Award 2009 Bank yang berperdikat "Sangat Bagus" atas Kinerja Keuangan tahun 2008
    (Diselenggarakan oleh Majalah InfoBank)
Tahun 2008:
         Dengan kinerja usaha yang terus tumbuh dengan sehat disertai inovasi produk dan            peningkatan kualitas layanan, Bank Bukopin telah memperoleh penghargaan yaitu:
  • Penghargaan InfoBank Golden Trophy dari majalah Infobank dengan predikat bank berkinerja sangat bagus
    selama lima tahun berturut-turut.
  • Penghargaan Banking Service Excellence Award 2006-2007 dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan
    Majalah InfoBank sebagai 6th Best Overall Performance
Tahun 2007:
  • Penghargaan InfoBank Golden Trophy dari majalah Infobank dengan predikat bank berkinerja sangat bagus
    selama lima tahun berturut-turut.
  • Penghargaan Banking Service Excellence Award 2006-2007 dari Marketing Research Indonesia (MRI) dan
    Majalah InfoBank sebagai 6th Best Overall Performance.


Tahun 2006:
  • InfoBank Award: Penghargaan untuk kinerja keuangan bank dengan predikat “Sangat Bagus” dari
    majalah InfoBank.
  • InfoBank Golden Trophy : Penghargaan untuk kinerja keuangan bank dengan predikat “Sangat Bagus”
    dari tahun 2001 sampai dengan 2005 dari majalah InfoBank.
  • Banking Service Excellence Award : Penghargaan untuk service Bank Bukopin sebagai 6th Best Overall
    Performance dari majalah InfoBank dan Marketing Research Indonesia (MRI).
  • Indonesia Property Award 2006 : Penghargaan sebagai The Rising Star for Consumer Loan (KPR dan
    KPA) dari majalah Property & Bank.
  • Bisnis Indonesia Award 2006 : Penghargaan sebagai salah satu nominasi Bank Nasional Terbaik 2006
    dari harian Bisnis Indonesia.
  • Investor Syariah Award 2006 : Penghargaan sebagai bank unit usaha syariah kategori aset di atas
    Rp 100 miliar – Rp 500 miliar dari majalah Investor.
Tahun 2005 :
  • Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank.
  • InfoBank Golden Trophy untuk kinerja keuangan bank dengan predikat “Sangat Bagus” dari tahun 2000
    sampai dengan 2004 dari majalah InfoBank.
  • Islamic International Banking Product Award untuk Bank Bukopin Syariah Kategori “The Fastest Growth of
    Funding” dari Karim Business Consulting, Singapore 2005.




  
Tahun 2004 :
  • InfoBank Golden Trophy 2004 untuk kinerja keuangan bank dengan predikat “Sangat Bagus”
    1999 – 2003 dari Majalah InfoBank.
  • Penghargaan sebagai Lembaga Keuangan Peduli Masyarakat Pesisir dari Departemen Kelautan dan
    Perikanan RI.
  • Penghargaan sebagai bank pelaksana Kredit Ketahanan Pangan (KKP) Terbaik II tahun 2004 dari .
    Departemen Pertanian RI
  • Islamic Banking Award 2004 untuk 3 kategori yaitu Amazing Achievement Award kategori The Most
    Efficient; Outstanding Achievement Award kategori The Most Profitable dan Outstanding Achievement
    Award kategori the Highest Financing Intermediary dari Karim Business Consulting (KBC) bekerjasama
    dengan Pusat Pengembangan Manajemen (PPM) dan Majalah Manajemen.
  • Islamic Banking Quality Award 2004 untuk kategori The Best Office Equipment dan The Most Comfortable
    Office dari Majalah Ekonomi dan Bisnis Syariah Modal bekerjasama dengan Karim Business Consulting
    (KBC).
Tahun 2003 :
  • Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank
  • Penghargaan sebagai Bank Terbaik 2003 untuk kategori bank umum rekap dengan aset di atas
    Rp 10 triliun sampai dengan Rp 50 triliun dari Majalah Investor.
  • Lima besar bank umum swasta nasional devisa teraman versi majalah Pilar Bisnis edisi Mei 2003.
  • Kapital Banking Award 2003 sebagai “The Excellent Bank in Collecting Customer’s Fund Category
    Absolute Growth in Rupiah” dari Majalah Kapital.
  • Penghargaan sebagai “Mitra Terpercaya Tahun 2003 Kategori Bank Umum Swasta Nasional Devisa”
    dari Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), bulan Oktober 2003.
  • Penghargaan sebagai “Collecting Agent Host to Host Terbaik I Tahun 2003” dari Telkom


Tahun 2002 :
  • Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank.
  • Penghargaan untuk pelayanan prima berupa “Banking Service Excellence Awards” dari Majalah Infobank.
  • Penghargaan untuk pelayanan prima berupa “Banking Service Excellence Awards” dari Marketing
    Research Indonesia (MRI).
  • Sertifikat Sistem MP3 On-Line untuk pemenuhan standar financial transaction sebagai pengakuan
    keandalan teknologi Bank Bukopin dari Direktorat Jenderal Pajak – Departemen Keuangan RI.
  • Penghargaan sebagai “Collecting Agent Host to Host Terbaik III Tahun 2002” dari Telkom.
Tahun 2001 :
  • Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank.
Tahun 2000 :
  • Peringkat ke 2 untuk kategori “Highest Return on Equity” dan “Largest Return on Asset” dari 500 bank
    di kawasan Asia Pasifik versi Majalah Asiaweek edisi 15 September 2000.
  • Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank.
Tahun 1999 :
  • Asian Banking Award ’99 kategori “Commercial Credit and Program” untuk produk Swamitra
    dari Asian Bankers Association - Filipina.
  • Infobank Award untuk Kinerja keuangan dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah Infobank.




Budaya Perusahaan merupakan suatu cerminan aturan perilaku yang umum disebut dengan Kode Etik. Dalam menjalankan kegiatan usahanya serta menimbang nature bisnis yang dijalankan Bank Bukopin erat dengan unsur "Trust" (Kepercayaan), maka sebagai suatu organisasi, Bank Bukopin dituntut untuk memiliki suatu aturan yang mengikat seluruh jajarannya dalam bertindak sesuai dengan standar tertinggi dalam integritas profesional dan personal di seluruh aspek kegiatan perusahaan, serta mematuhi seluruh undang-undang, tata tertib, peraturan dan kebijakan Perusahaan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Bank Bukopin telah mengembangkan nilai-nilai dasar yang menjadi inti dari pengembangan budaya perusahaan Bank Bukopin yang mencakup 5 budaya perusahaan :

1.
Professionalism (Profesionalisme)

menguasai tugas dan bertanggung jawab untuk memberikan hasil terbaik. Perilaku utama:

- Kompeten
- Bertanggung jawab


2.
Respect Others (Respek kepada pihak lain)

menghargai peran dan kontribusi setiap individu, saling membantu serta peduli lingkungan untuk menghasilkan sinergi positif. Perilaku utama :

- Peduli dan bekerja sama
- Ramah, santun dan komunikatif


3.
Integrity (Integritas)

mengutamakan kejujuran, ketulusan, kedisiplinan dan komitmen untuk membangun kepercayaan. Perilaku utama :

- Jujur dan tulus
- Disiplin dan berkomitmen


4.
Dedicated to Customer (Mengutamakan nasabah)

mengutamakan pelayanan dan kepuasan nasabah. Perilaku utama :

- Orientasi pada kecepatan, kemudahan, kenyamanan
- Proaktif dan responsive


5.
Excellence (Kesempurnaan)

melakukan perbaikan terus-menerus untuk meningkatkan nilai tambah dan selalu menjadi yang terbaik. Perilaku utama :

- Inovatif dan kreatif
- Orientasi pada nilai tambah dan hasil terbaik





Kesimpulan

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Kegunaan / Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing. tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
 
1.  Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.  Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi   secara kritis. 
3.  Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4.  Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. 
5.  Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.  Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru. 
7.  Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.  Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.  
9.  Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. 
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem informasi manajemen memiliki karaktetistik sebagai berikut:

a.  SIM tidak mencatat data ke dalam basis data, karena hal ini sudah dilakukan oleh SPT. SIM hanya mengambil atau membaca data dari basis data.

b.  SIM banyak mengolah informasi menjadi informasi baru dengan pengolahan informasi. Dalarn beberapa hal, pengolahan informasi bisa saja menjadi satu proses dengan pengolahan data yang ada pada SPT.

c.  Informasi dihasilkan melalui berbagai media, baik softeopy (melalui tampilan layar, suara, atau tanda tanda tertentu. n lisalnya alarm) maupun hardcopy (dalam bentuk cetakan). Informasi tercetak diperlukan untuk informasi yang bersifat jangka panjang dan memerlukan analisis, misaInya laporan keuangan atau laporan penjualan. Sedang laporan soficopy diperlukan untuk informasi yang relatif sederhana dan ddak mernerlukan anahsis dalarn waktu lama, misaInya informasi saldo rekening bank dan status kiriman paket.

d.  Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk membuat keputusan terstruktur dan keputusan semi terstruktur.
 
e.  SIM banyak digunakan olch para manajer madya, dengan tujuan untuk mengendalikan kegiatan perusahaan agar dapat mencapai tujuan clan sasaran yang telah ditetapkan oleh manajer puncak.

f.   Data yang diolah melibatkan data masa Ialu dan data yang baru. Data masa yang akan datang lebih sering disebut sebagai data untuk analisis) akan banyak diolah oleh sistem pendukung keputusan dan sistem pakar.

Contoh
Sistern informasi fungsional di dalarn perusahaan, biasanya dapat digolongkan ke dalm SIM. Sistem informasi manajemen tidak dapat berdifi sendiri, karena memerlukan input dari sistem lain (yaitu SM) clan menghasifican informasi bagi sistern yang lain. Hubungan antara SIM dengan sistern sistern informasi yang lain dapat dihhat pada gambar berikut.
Masing masing sistern informasi yang berhubungan dengan SI9 mempunyai tugas pokok sebagai berikut. Di tiap perusahaan tugas ini dapat saja berbeda. Berbagai sistem informasi yang diuraikan pada tabel di atas, sistem informasi manajemen Memiliki kaitan'yaiig sangat erat. Basis data yang digunakan oleh masing inasing sistem tersebut saling terkait. Sebagai contoh, SIM dapat menghasilkan informasi: karyawan mana saja (data pokoknya ada di sistem inforinasi personalia) yang menghasilkan data pokoknya ada di sistem informasi Perbankkan. schingga dapat diketahui berapa laba yang diperoleh dari sistem perbankkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar