Jumat, 14 Desember 2018

Pengantar Sistem Cerdas Tugas 3

Contoh dari aplikasi AR (Augmented Reality)
Transportasi
Pesatnya inovasi teknologi otomotif dengan hadirnya teknologi Smart Car, telah memungkinkan pengguna AR di bagian dashboard. Sebut saja Tesla, BMW, Audi dan Mazda pabrikan-pabrikan tersebut telah menggunakan teknologi AR. Selain itu AR mendukung beberapa fitur lainnya, seperti untuk melihat kondisi mobil secara keseluruhan, simulasi perjalanan dan lain sebagainya.
Teknologi Augmented Reality saat ini memang sangat mendukung sebagai tools penunjang sarana edukasi, transportasi, game, travel guide, belanja. Sebagai simulasi tanpa perlu melibatkan banyak orang dan sampai saat ini masih terus di kembangkan.

Contoh dari aplikasi VR (Virtual Reality)
1. Manufaktur:
Pengujian Rancangan, Prototipe Semu (autocad, 3dmax), Analisis ergonomik, simulasi semu dalam perakitan, produksi dan pemeliharaan
2. Militer:
Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan perang, simulasi latihan terjun payung, dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara konvensional.

Contoh dari Aplikasi AVR 
Jam Digital AVR
Modul/kit aplikasi mikrokontroler AVR membuat Jam Digital . Hardware + Software (Source Code). Lengkap dengan cara seting jam via tombol.

Senin, 10 Desember 2018

Ilmu Sosial Dasar Tugas 3


Ilmu Sosial Dasar Tugas 3


“Kisah haru bocah 10 tahun rela putus sekolah demi merawat ibunya”.



Ardiansyah bocah asal Dusun Kedung, Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan. rela putus sekolah demi mendampingi ibunya. Perjuangan Ardiansyah untuk merawat ibunya yang sakit membuat trenyuh siapapun yang melihatnya. Di saat teman-teman sebayanya sibuk bermain dan belajar, ia justru dihadapkan dengan kenyataan lain. Ia harus merawat ibunya, Fitri Wulandari (26) yang terkulai lemas karena lumpuh yang dideritanya sejak lima tahun terakhir. Bahkan, Ardiansyah rela putus sekolah demi merawat ibundanya. Sebelumnya, Ardi pernah bersekolah dan memutuskan tak melanjutkan pendidikan lagi karena tak tega melihat kondisi ibunya. Ia sedih melihat ibunya setiap pagi hingga sore seorang diri tanpa bisa memenuhi kebutuhannya, layaknya ibu normal lainnya. Bocah yang sempat mengenyam sekolah hingga kelas V SD ini sebenarnya sudah mencoba bertahan belajar di sekolah. Namun ia ternyata tak mampu membagi waktu antara sekolah dengan merawat ibunya Terutama saat ia ditinggal ayahnya, Puryanto (38) yang bekerja sebagai buruh tani di desanya. Ardi, yang saat itu masih sekolah bertugas menggantikan melayani kebutuhan ibunya. Mulai menyuapi, memberi minum bahkan membersihkan tubuh ibunya usai buang air maupun BAB. Ardi melakukannya setiap jam istrirahat sekolah. Ia pulang sebentar untuk menyuapi dan memberi minum ibunya. "Tidak punya sepeda, jadi pulang dan balik ke sekolah pada jam istirahat ya jalan kaki, kadang berlari," ungkap Ardi. Namun akhirnya Ardi tak kuat secara fisik dan merelakan dirinya tidak bersekolah demi merawat ibunya. "Tidak tega meninggalkan ibu sendirian di rumah. Semester terakhir kelas lima sudah tidak pernah masuk," kata Ardiansyah. Kalau pagi, kebutuhan menyuapi makan ibunya masih bisa dibantu sang ayah sebelum berangkat bekerja serabutan.
Pada siang hingga sore,menjadi tanggungjawab Ardi setiap ditinggal Puryanto keluar bekerja, kalau ada warga yang membutuhkan tenaganya. Ardi sebenarnya masih punya satu saudara, tapi tidak tinggal serumah dengannya. Satu anak Puryanto diasuh kerabatnya yang masih tinggal satu desa di Kandangrejo. Puryanto, warga Dusun Kedung, Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan mendampingi istrinya bersama anaknya saat tak ada panggilan sebagai buruh tani. Puryanto mengakui, ia tidak putus asa mengobatkan istrinya, meski tidak lagi memiliki uang untuk biaya pengobatan. Sejumlah kambing peliharaannya telah dijual untuk biaya terakhir pengobatan istrinya. "Saya sudah tidak mampu membawa istri berobat, karena sudah tidak punya apa-apa lagi," ungkap Puryanto. Penghasilan buruh tani hanya cukup untuk kebutuhan makan keluarga mengingat tidak setiap hari pekerjaan tersebut ada. Menurut Puryanto, ia tidak bisa melarang anaknya yang tak mau sekolah lagi demi merawat ibunya. Ardi sebenarnya masih semangat menuntut ilmu. Karena keadaan inilah yang membuat Ardi memutuskan tidak mau melanjutkan sekolah.

“Faktor Biologis Terhadap Kasus Kekerasan Dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak-Anak”.

Kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak terjadi di Surabaya. Hery Dri Handoko (52) tega mencabuli 8 anak perempuan yang masih tetangganya sendiri. Warga Banyu Urip Lor Sawahan, Surabaya, ini mencabuli anak berusia 7-8 tahun sudah sejak 2015 lalu. Aksi bejat Hery baru terbongkar setelah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya mendapat laporan dari orangtua korban.
Faktor biologis yang biasa anak alami pada saat mendapatkan kekerasan dan pelecehan seksual yaitu sebagi berikut :
1. Depresi
Gangguan mood yang terjadi ketika perasaan yang diasosiasikan dengan kesedihan dan keputusasaan terus terjadi berkelanjutan untuk jangka waktu yang lama hingga mengganggu pola pikir sehat.

2. Disosiasi
Disosiasi adalah salah satu dari banyak mekanisme pertahanan yang digunakan otak untuk mengatasi trauma kekerasan seksual. Banyak pakar percaya bahwa disosiasi ada pada sebuah spektrum.

4. Hypoactive sexual desire disorder
Kondisi medis yang menandakan hasrat seksual rendah. Kondisi ini juga umum disebut apatisme seksual atau keengganan seksual.
5. Dyspareunia
Dyspareunia adalah nyeri yang dirasakan selama atau setelah berhubungan seksual. Kondisi ini dapat menyerang pria, namun lebih sering ditemukan pada wanita.

“Faktor Sosiologis Siswa Sekolah Terhadap Kasus Bullying Kepada Gurunya di Kendal”.
            
          Guru mata pelajaran Gambar Teknik Otomotif SMK NU 03 Kaliwungu Kendal itu sudah bertemu dengan wali murid yang bersangkutan. Selain itu dia juga didatangi Bupati Kendal, Mirna Anissa dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Joko memang sudah tidak mau berbicara banyak soal peristiwa itu.
Faktor Sikologis yang terjadi kepada siswa tersebut diantaranya :
·         Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua atau kondisi keluarga yang tidak komunikatif dapat menjadi pemicu tindakanbullying. Remaja mengalami masa perubahan yang tidak mudah. Perubahan dari anak-anak menjadi dewasa merupakan kondisi yang tidak nyaman bagi mereka dengan begitu banyaknya perubahan fisik yang mereka alami.
·           Lingkungan
Lingkungan menjadi faktor yang paling berperan. Jika remaja hidup dalam lingkungan yang banyak memberikan contoh negatif, seperti ketika ada seseorang yang dibully dibiarkan, ditonton, atau bahkan disoraki, dapat membuat perilaku ini menguat dan berulang.

Sumber :