Jumat, 30 Maret 2018

Budaya Kerja Dalam Perusahaan

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

       PT Pertamina EP adalah salah satu anak perusahaan PT Pertamina. PT Pertamina EP adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan usaha di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di samping itu, Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsungmendukung bidang kegiatan usaha utama.
       Sejarah Pertamina EP tidak bisa dilepaskan dari perjalanan panjang perburuan minyak di bumi nusantara ini yang dimulai sejak abad 19 antara 1871 hingga 1885 pakan masa-masa awal pencarian hingga penemuan & Tiga Pangkalan Brandan, Sumatera Utara maka pada 1885 berdirilah Royal Dutch Company di Pangkalan Brandan. Sejak itulah ekspolitasi minyak dari perut bumi nusantara dimulai.Ketika pecah Perang Asia Timur Raya, produksi minyak mengalami gangguan. Pada masa pendudukan Jepang, usaha dilakukan hanyalah merehabilitasi lapangan dan tau pengeboman. Pada masa perang minyak terhenti. namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahanyang teratur, ternyata penguasaan atas usaha minyak di Indonesia menjadi tidak jelas. 

ETIKA KERJA DAN BISNIS
      Etika Kerja dan bisnis Pertamina EP mencakup seperangkat aturan perilaku yang dimiliki pekerja mengalami keraguraguan dalam menjalankan kegiatan bisnis pada situasi situasi tertentu. Aturan ini bukan sekedar menggambarkan bagaimana Pertamina EP melaksanakan kegiatan bisnis, namun lebih jauh adalah upaya perusahaan ini membangun budaya baru dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang beretika diseluruh lingkungan bisnis Pertamina EP

PEKERJA PERTAMINA EP
      Pekerja Pertamina EP adalah professional yang diseleksi secara ketat dan akurat. Mereka secara terus menerus ditingkatkan kemampuannya sehingga menjadi pekerja yang tangguh memiliki keunggulan kompetitil berkesinambungan, berjiwa wirausaha, professional dan bermoral tinggi. Kualitas dan moralitas yang tinggi sangat diperlukan karena pekerja Pertamina EP sangat diandalkan sebagai penghasil devisa karena kewajiban yang dibebankan kepundaknya, inilah maka peningkatan kualitas keharusan pengembangan sisi sumberdaya manusia di Pertamina untuk menitik beratkan,pada peningkatan personal dengan standar World/lass People Perjalanan untuk mendapatkan pekerja yang berkelas dunia dimulai dengan beberapa proyek yang dilaksanakan sejak awal transformasi, yakni Talent Manajemen dan Succession Planning.

VISI DAN MISI
     Budaya berbasis pengetahuan, pengembangan budaya perusahaan di Pertamina diawali dengan penetapan visi dan misi yang menjadi landas pacu Pertamina, yaitu: Visi : Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Misi : Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegritas, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

PERUBAHAN BUDAYA PERTAMINA
     Pertamina mencanangkan transformasi dengan melakukan perubahan budaya perusahaan dalam mendukung pencapaian visi, misinya melalui Tata Nilai 6C. Terdiri dari Clean, Competitive, Confident, Coustomer Focus, Commercial, yang menjadi landasan bagi pekerja dalam beraktifitas sehari-hari. Adapun tata nilai dalam mencapai visi dan misinya sebagai berikut:

Clean (Bersih)
     Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.
Competitive (Kompetitif)
     Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui inventasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
Confident (Percaya Diri)
     Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan)
     Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Commercial (Komersial)
     Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
Capable(Berkemampuan)
     Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknik tinggi, berkomitmen dalam membangun riset dan pengembangan.

     Implementasi Knowledge Management atau KM di Pertamina secara resmi diluncurkan sejak 2008 dan dikelola oleh Tim Knowledge Management Pertamina (KOMET) berdasarkan Surat Perintah Direktur Utama yang ditetapkan pada tanggal 1 September 2009. KM di Pertamina bertumpu pada empat komponen yang berperan membawa strategi pertumbuhan, yaitu pedoman, infrastruktur dan kepemimpinan. Strategi dan Pengetahuan KM Pertamina yaitu Inovasi Melalui kegiatan Continuous Improvement Program(CIP) Pertamina telah berhasil menciptakan sistem pengelolaan program inovasi dan improvement. Berdasarkan konsep/prinsip DELTA PDCA “Delapan Langkah – Tujuh Alat (DELTA)”. Dengan Prinsip-prinsipnya Plan, Do, Check, Action (PDCA). Salah satu hasil kegiatan CIP adalah pemasang pada sumur-sumur tua untuk mencegah minyak mentah mencemari lingkungan sekitar. Modal Intelektual Pertamina mendefinisikan modal intelektualnya dalam tiga kategori Human Capital yaitu melakukan evaluasi dan monitoring SDM, melalui Performance Management System Enterprise Capital adalah dengan mengelola STK (Sistem Tata Kerja) di dalam website Intra-Pertamina, pengelolaan, aset pengetahuan berdasarkan formula aset pengetahuan (4 Kriteria, 3R, Pola ABCD, 6 Pasal, dan Lampiran PDF) Customer Capital yang dimiliki perusahaan adalah loyalty managementdan customer relationship management (CRM) yang dibangun untuk seluruh produk pertamina.

STRUKTUR ORGANISASI PT PERTAMINA

https://html1-f.scribdassets.com/6jap9zc4zk1vlp37/images/2-a3c3a0a25f.jpg





Minggu, 25 Maret 2018

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI




Pengertian Manajemen Layanan Sistem Informasi

Manajemen Layanan SIstem Informasi adalah manajemen melakukan atau melaksanakan pelayanan dalam suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Manajemen Layanan SIstem Informasi juga dapat diartikan sebagai suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. Manajemen Layanan Sistem Informasi merupakan kebalikan dari pendekatan manajemen TI dan interaksi bisnis yang terpusat pada teknologi. Istilah Manajemen Layanan Sistem Informasi tidak berasal dari suatu organisasi, pengarang, atau pemasok tertentu dan awal penggunaan frasa ini pun tidak jelas kapan dimulainya.
Manajemen Layanan TI atau manajemen layanan dukungan TI / IT service management or IT service support management( ITSM atau ITSSM) mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memenuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses dan informasi.
Penyedia layanan TI tidak bisa lagi hanya berfokus pada teknologi dan organisasi internal mereka. Mereka sekarang harus mempertimbangkan kualitas layanan yang mereka berikan dan fokus pada hubungan dengan pelanggan.

 ITSM (Information Technology Service Management)

ITSM adalah proses-terfokus dan dalam pengertian ini memiliki hubungan dan kepentingan bersama dengan gerakan perbaikan proses (misalnya, TQM, Six Sigma, manajemen bisnis proses, CMMI) kerangka kerja dan metodologi dalam sebuah organisasi. Disiplin tidak memperhatikan tentang bagaimana menggunakan produk vendor tertentu, atau rincian teknis dari sistem di bawah manajemen. Sesuai dengan fungsi ini, ITSM sering dianggap sebagai analogi disiplin ERP pada TI, walaupun sejarahnya yang berakar pada operasi TI dapat membatasi penerapannya pada aktivitas utama TI

Metode yang digunakan Manajemen Layanan Sistem Informasi
1. Total Quality Management (TQM)
TQM adalah strategi manajemen yang ditunjukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
 2. Six Sigma
Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan. Memiliki tujuan untuk, menghilangkan cacat produksi, memangkas waktu pembuatan produk, dan menghilangkan biaya.
3. Business Process Management (BPM)
BPM adalah suatu metode penyelarasan secara efisien suatu organisasi dengan keinginan dan kebutuhan organisasi tersebut. BPM merupakan suatu pendekatan manajemen holistic untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis seiring upaya untuk mencapai inovasi, fleksibilitas dan integrasi dengan teknologi.
 4. Capability Maturity Model Integration (CMMI)
CMMI adalah suatu pendekatan perbaikan proses yang memberikan unsure-unsur penting proses efektif bagi organisasi. Praktik-praktik terbaik CMMI dipublikasikan dalam dokumen-dokumen yang disebut model, yang masing-masing ditunjukan untuk berbagai bidang yang berbeda.

Framework Manajemen Layanan Sistem Informasi

          Contoh kerangka kerja dari Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah sistem pengelolaan data karyawan dan penggajian pada sebuah perusahaan manufaktur, atau biasa disebut Human Resources Information System (HRIS). Software HRIS tersebut biasanya melakukan proses penyimpanan database karyawan dalam sebuah perusahaan. Dari mulai karyawan tersebut di-hire sebagai karyawan sampai dengan karyawan tersebut resign. Manajemen Layanan Sistem Informasi pada HRIS terletak pada proses penginputan data oleh Admin dan juga transaksi-transaksi yang dilakukan secara online oleh karyawan itu sendiri. Proses Penginputan data oleh Admin biasanya berupa data personal karyawan, gaji, serta data lainnya sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh karyawan biasanya berupa permohonan cuti, overtime, atau yang berhubungan dengan Finance, seperti claim medical reimbursementexpenses, dan lain sebagainya. Proses otomatisasi tersebut dapat mengurangi kemungkinan human error juga mempercepat proses dengan mengurangi risiko tercecernya dokumen pendukung.

Daftar Pustaka

https://nuniknoviani.wordpress.com/2016/03/22/manajemen-layanan-sistem-informasi/
http://choiimam.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi_27.html