PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
·
Pengertian Sistem Informasi Manajemen :
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Sistem informasi manajeman digambarkan
sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari
informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
TUJUAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
·
Tujuan Sistem Informasi Manajemen :
1.
Menyediakan
informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2.
Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
3.
Menyediakan informasi
untuk pengambilan keputusan.
PERKEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
·
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) :
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada
masa itu masihdigunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas
pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi
akuntansi. Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru
yang menggunakan silicon chip circuitrydengan kemampuan pemrosesan
yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer tersebut, para produsen
memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu
aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa
perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen
Keuangan.
Sementara konsep SIM terus
berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology
(MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi
yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang
harus dibuat oleh manajer.
CONTOH PENERAPAN
SISTEM INFORMASI MANAJEME
·
Pengertian Sistem Informasi rumah sakit:
1. SIM adalah perangkat prosedur yang
terorganisasi apabila dijalankan akan memberikan umpan balik dan informasi
kepada manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus
manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian.
2. SIM merupakan sebuah sistem mesin
pemakai yang terintegrasi yang menyediakan informasi untuk menunjang operasi
manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.
Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer, dan prosedur-prosedur
manual;model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan, dan pengambilan
keputusan; dan suatu “database” (Gordon B.Davis dan Margareth H.Olson).
3. Management Information System is a
spesifically designed communication system in which data are gathered, stored,
analyzed, formulated, and reported to manager (Rakich-Longest-Darr).
Sistem Informasi Manajemen Rumah
sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan
seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan
tepat. sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas (media),
pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu
sendiri.
Tujuan Sistem Informasi rumah sakit
itu sendiri :
1. Lebih menigkatkan pelayanan rumah
sakit
2. Agar data-data yang ada dalam rumah
sakit tersusun rapih.
3. Kemudahan dalam pencarian data obat,
pasien dll yang berhubungan dengan rumah sakit.
4. Meningktakan citra pelayanan rumah
sakit.
Mekanisme Kontrol:
Mendukung pengendalian mutu
pelayanan medis, penilaian produktivitas, analisis, pemanfaatam dan perkiraan
kebutuhan, perencanaan dan evaluasi program, menyederhanakan pelayanan,
penilaian klinis, sistem ini berguna untuk menunjang proses fungsi fungsi,
manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan
dirumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen merupakan
prosedur pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan
di intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung proses
pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan membuat bebrapa
SOP baru guna menungjang kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih
dan baik.
Berdasarkan definisi di atas, maka
kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama guna
menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai
kebutuhan:
1. Software (Sistem Informasi Manajeman
Rumah Sakit)
2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa
Komputer, printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless
dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. Komitment (Komitmen semua
unit/instalasi yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem
tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumberdaya manusia adalah
factor utama suksesnya sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui
tenaga-tenaga SMD tersebut)
Sistem Informasi Manajemen saat ini
merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai
peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama sebuah
organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di bidang kesehatan terutama Rumah
Sakit sangat membutuhkan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas
pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat. Berikut hal-hal
yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat
teraplikasikan dengan sukses :
1. Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus
dirancang dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi,
yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun
pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam
mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan ini
yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu tidak
terbatas.
2. Integrated, dengan integrasi antar semua
bagian organisasi menjadi satu kesatuan, akan membuat
sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti
redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat
dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat
dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke computer akan
menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.
3. Development Team, tim yang membangun Sistem
Informasi Manajemen harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang
ilmu yang harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik
adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat
dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang pengembangan sistem
informasi manajeman khususnya rumah sakit (kesehatan).
4. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi
Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi
Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software)
dan Jaringan((Network).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam memilih teknologi adalah :
·
Price, harga sesuai dengan Teknologi
Informasi yang didapat.
·
Performance, diukur dari kemampuan,
kapasitas dan kecepatan Teknologi Informasi menangani proses maupun penampungan
data.
·
Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi
dan kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.
·
Survivability, berapa lama Teknologi Informasi
mendapatkan dukungan dari vendor maupun pasar.
Yang paling penting adalah sesuaikan
dengan kebutuhan pengembangan kemasa depan tentunya.Selain mengikuti suatu
siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan beberapa
pendekatan, seperti:
1. Sistems Approach,
pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi
sebagai suatu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan
lain di dalam organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada
pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan
sasaran dari sistem informasi saja.
2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan
atas organisasi (strategic planning level), yaitu dimulai dengan
mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah
melakukan analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat
ditentukan, maka proses turun ke penentuan output, input basis data,
prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini
sesuai dengan pendekatan sistem.
3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah
sistem yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana. Sebagai
akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu yang tepat sesuai
dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan mudah dipelihara.
4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan
suatu sistem yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi
di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang mempunyai biaya
pemeliharaan yang rendah.
Secara besar sistem informasi harus
dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit,
1. Rumah Sakit Vertikal
2. Rumah Sakt Umum Daerah
3. Rumah Sakit Umum Swasta
4. Rumah Sakit Spesialist
Dengan dikelompokannya rumah sakit
kedalam kelompok-kelompok diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan
sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul-modul yang di
gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda dengan rumah sakit vertical
maupun swasta.
Kendala-kendala yang sering terjadi
dilapangan saat implementasi adalah:
1. Ketidak siapan rumah sakit dalam
menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan berbasi kmputer.
2. Penyajian data yang belum semua
menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada proses migrasi data.
3. Komitment yang dilaksanakan secara
bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan kekacaun pada data transakit.
4. Koordinasi antar unit bagian yang
terkesan mementingkan unit masing-masing.
5. Berubah-ubahnya kebijakan.
6. Mengubah pola kerja yang sudah
terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
7. Pemahaman yang belum merata antara
SDM terkait,
KESIMPULAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Berikut ini saya akan menyimpulkan mengenai SIM
(Sistem Informasi Manajemen) bahwa informasi adalah pengolahan data menjadi
suatu informasi dengan proses penyaluran data/informasi tersebut terdapat
batasan-batasan. Sehingga dalam konteks SIM didapat sebuah domainnya, yaitu
komputer. SIM (Sistem Informasi Manajemen) bukan merupakan hal yang baru,
karena unsur-unsurnya yang berupa “Sistem”, “Informasi”, & “Manajemen”
sering kita gunakan. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan
satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.
Tujuan yang memberi maksud agar usahanya berjalan dengan lancar.
Lalu, informasi adalah hasil
pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi
bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan sehingga
menambahkan pengetahuan bagi pemakainya, menciptakan banyak kesempatan kerja di
berbagai bidang, dll. Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis
komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang
sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal,
perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Oleh karena itu perusahaan harus memiliki
kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance
indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan
dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Semua
perusahaan besar ataupun kecil harus mempunyai kriteria dan ukuran untuk
mencapai kesuksesan dan mendapat keuntungan yang sangat besar. Intinya bahasan
ini menjelaskan tentang keunggulan-keunggulan teknologi pada masa era
globalisasi yang akan memberikan pengaruh besar bagi kesuksesan semua
perusahaan.
Dengan adanya keamanan dan control
dari Sistem Informasi yang sangat bagus maka sistem perdagangan yang
menggunakan media elektronik banyak yang menggunakannya. Salah satu contoh yang
menggunakan keamanan Sistem informasi adalah E-Commerce, yaitu dengan menggunakan
media elektronik. Biasanya difokuskan pada internet. Kita tidak selamanya
melakukan perdagangan dengan cara-cara lama. Dengan menggunakan media
elektronik ini kita dapat lebih mudah dan juga lebih praktis dalam melakukan
transaksi perdagangan. Maka, tidak harus bersusah payah lagi untuk mencari
sesuatu dengan pergi langsung ke tempat-tempat penjualan. Dengan internet kita
juga dapat mencari apa saja yang kita butuhkan, karena sekarang semuanya sudah
terdapat di media elektronik.
Sumber daya manusia memiliki
perhatian khusus pada masyarakat global dan serikat buruh. Jasa informasi
berhubungan dengan pemasok perangkat keras dan perangkat lunak. Manufaktur
berhubungan dengan pemasok perusahaan san serikat buruh. Pemasaran terutama
bertanggung jawab untuk berhubungan dengan pelanggan dan pesaing perusahaan.
Demikianlah yang saya dapat
simpulkan, intinya adalah suatu Sistem Informasi Manajemen dapat kita lakukan
apabila kita mengerti dalam hal pemakaian dan pemahaman suatu sistem tersebut,
berdasarkan tuntutan kebutuhan maka banyak sekali model-model sistem yang
berkembang pada zaman ini.